Minggu, 29 Agustus 2010

"Lebih Baik Hidup Membelah Diri"


Suatu saat, di pagi hari yang indah dengan ditemani secangkir kopi yang hangat dan penuh caffein, anda membaca koran dan melihat headline berjudul "Seorang pria ditemukan tewas setelah diperkosa oleh 5 orang wanita", maka akan terlintas, ternyata sudah ada emansipasi dalam dunia pelecehan seksual, tetapi sayangnya itu tidak pernah terjadi.

Mungkin tulisan pada hari ini lebih saya tujukan pada kaum adam, tapi juga ada beberapa masukan untuk kaum tulang rusuk.

Terjadinya pemerkosaan para turis Jepang, Transjakarta dengan antrian beda kelaminnya, hingga pengintipan di bilik fittingroom, semua ini merupakan kasus kriminal yang diklasifikasikan sebagai "Sex Abuse", dan yang pasti pelakunya adalah kaum pria yang tidak mengenyam sex education di bangku sekolahnya (atau bahkan dia tidak punya bangku disekolah, atau malah tidak pernah sekolah sama sekali).

Sekilas saya terlihat sebagai pria munafik yang mirip tokoh agamis di FPI, tapi jujur saya sudah sadar bahwa hal ini sangatlah serius dan saya sudah mulai dari diri saya sendiri untuk merubah pemikiran seluruh pria di dunia ini. Tidak mungkin kita menunggu salah satu dari saudara (atau malah pacar atau istri) anda diperkosa oleh pria-pria bajingan, lalu kita mulai mengutuk hal-hal tersebut sampai dibawa mati dan malah jadi hantu gentayangan pembela pemerkosaan.


"Dogs never bite me. Just humans." - Marilyn Monroe

Bahkan simbol sex seperti Marilyn saja merasa sangat dilecehkan oleh manusia, yang padahal kita tahu bahwa beliau adalah sosok yang dipuja-puja pria.

Mengapa Tuhan tidak menciptakan kita menjadi amuba yang hanya membelah diri saja dibandingkan melakukan reproduksi yang membutuhkan pasangan ?
Atau ini salah dari budaya kita yang selalu menjadikan pria paling berkuasa di segala aspek?

Kita kembali kepada kita sebagai ciptaan Tuhan bernama manusia. Terkadang saya sebagai pria agak kecewa dengan semua laki-laki yang merendahkan kemampuan wanita, dan malah menjadi teror bahwa wanita akan selamanya lemah. Saya melihat wanita itu sebagai "Manusia", dan mereka sama dengan kita. Mereka kuat, mereka pintar, dan saya sangat kasihan dengan mereka. Cobalah untuk merasakan berada di posisi mereka....

Akankah mereka selalu berjalan di malam hari dengan penuh teror dalam pikirannya?

Apakah mereka tidak boleh ganti baju di fitting room?

Apakah mereka akan selalu terpisah dengan teman atau pacarnya ketika mengantri di halte Tranjakarta?

Ataukah semua manusia di dunia ini harus menjadi pria?

Mengapa Tuhan menciptakan pria dan wanita?

Agar kita bisa belajar satu hal...

saya akan menjawab dengan jawaban klise dan susah dimengerti....

"Kita belajar saling melengkapi dan mencintai...
Ketika kita belajar mencintai pasangan lawan jenis, kita akan naik satu level lagi...
yaitu mencintai dan melayani sesama..."

(Karena pada dasarnya Tuhan menciptakan nafsu dengan beda jenis yaitu sebagai "cinta paksaan", dimana kita dengan secara otomatis akan mencintai dan melindungi pasangan beda jenis dengan segenap hati)

Tuhan tidak bermaksud membeda-bedakan kita, tapi justru menyatukan kita, karena kita tidak bisa melakukan segalanya sendiri. Jika manusia bisa segalanya maka dia cenderung akan menantang Tuhan dan berlomba-lomba mengalahkan-Nya.

Mari berusaha sopan memberikan tempat duduk pada ibu-ibu yang sedang hamil, berusaha untuk tidak selingkuh dan berusaha untuk saling menghargai dan saling melayani tanpa pandang perbedaan. Dan untuk kalian kaum wanita, hargailah diri kalian dari sekarang, kalian sangat berharga di mata kami kaum pria.

Mari kita membelah diri...
Ahahahaha...

Rabu, 25 Agustus 2010

"Katanya lagi musim rampok ya?"


Anda pernah dirampok?
Anda pernah puasa?
Bagaimana jika anda puasa lalu dirampok?
Sayang sekali saya tidak pernah dua-duanya...

Kalo ditanya, "anda pernah dirampok?" pasti semua warga Indonesia menjawab dengan lantang "SERING SEKALI".

Sekitar 2 Minggu ini, saluran berita "kedepanan mengabarkan" seperti biasa menyiarkan berita hot lusinan kali tiap harinya, tentang maraknya kasus perampokan di Indonesia ini. Spontan saya bertanya dalam hati, "Kemana aja ni TV ONE? kayaknya dari dulu udah banyak koruptor yang belom ketangkep, apa bedanya rampok sama korup?"

Sepertinya otak-otak jahat sudah mensiasati akan melakukan aksinya pada bulan suci Ramadhan, dimana mayoritas warga Indonesia sedang berpuasa dan sedang sabar-sabarnya. Kewaspadaan jadi berkurang dan menjadi banyak celah untuk berbuat jahat.Ini juga sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya, pencurian dirumah ketika penghuni sedang shalat tarawih.

Tapi rampok itu lebih radikal dengan serangan mencurinya dan cenderung melukai. Beda daripada kasus ikan teri pencurian perabotan rumah tangga tahun-tahun sebelumnya. Seperti kasus di Sumatera Utara, ada satu kotban jiwa. Kenapa tahun ini tingkat emosi pencuri meningkat? ataukah ini hanya teror politik belaka?

Saya memiliki 2 pengalaman yang agak membukakan mata saya akan dunia profesi curi-mencuri.

Kunci motor saya hilang dan saya harus kembali menduplikatkan kunci cadangan saya, agar saya punya kunci cadangan lagi. Kalian tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan tukang kunci amatir ini? cukup 5 menit, bagaimana yang profesional? tersentak kagum bercampur takut, saya bertanya dalam hati, "abang ini dulunya pernah bobol rumah mentri lalu tobat menjadi tukang kunci kali ya?". Dan akhirnya saya pulang dengan penuh tanya.

Suatu ketika saya naik taxi dengan pacar dan teman saya menuju rumah. Selama di taxi itu terjadi pembicaraan yang agak tidak lazim antara supir dan penumpang. "Indonesia lagi banyak rampok ni pak..." kata supir taxi membuka pembicaraan. Lalu pembicaran saya sambung dengan informasi yang saya miliki dan pada akhir pembicaraan supir taxi itu menjelaskan bagaimana pencuri itu membuat peralatan mencurinya. Dengan detail dan fasihnya dia menceritakan prosesnya dan dalam pikiran saya, "Gila ni supir, dulu pernah jadi maling kayaknya! tinggal kesambet setan aja dia udah punya showroom motor curian!"

Setelah saya renungi, kesimpulan saya akan hal ini, ternyata kita semua ini adalah pencuri atau perampok.Kita memiliki bakat mencuri. Kita mempunyai bakat berbuat jahat. Kenapa berbuat jahat itu mudah? sedangkan berbuat baik itu susah?

Apakah Tuhan sengaja memberikan bakat jahat ini pada tiap manusia?

Atau setan yang mengendap-endap menyalurkan ilmu jahatnya kepada manusia?

Jawaban saya adalah, Tuhan ingin kita belajar bagaimana rasanya jika kita merugikan orang lain. Bagaimana kita melukai hati sesama. Sehingga akhirnya kita menyesal dan bertobat dan tidak akan melakukannya lagi.

Tuhan hanya memberi alarm supaya kita bisa kembali mencintai sesama dan kembali pada jalan-Nya

Mari mencuri bersama....
Ahahahaha....

Minggu, 22 Agustus 2010

"Science love religion... or not?"


 Priest hate dinosaurs..
Scientists never write about "God" in their bible....
and the moderate like to create their own astray religion...

Seperti mereka tersesat dalam labirin pikiran mereka sendiri, mereka berfantasi di dunia yang belum tentu ada. Atau mempertahankan yang seharusnya tidak perlu dipertahankan.

Manusia diciptakan untuk bebas, dan bebas adalah manusia. Kita harus bijak, bukan harus pintar. Pintar itu menyesatkan diri sendiri, sedangkan bijak itu harus penuh pertimbangan moral. Pihak yang sangat pintar beragama, pasti identik dengan membakar,seperti contoh membakar alquran atau membakar gereja sedangkan pihak ilmuwan identik dengan hilang, baik hilang moral atau terkadang hilang ingatan (alias gila).

"Tuhan tidak perlu dibela" Abdurrahman Wahid

Pintar agama membuat mereka memperjuangkan Tuhan-Tuhan mereka dengan mandi darah dan membuat dinding berlin tinggi di tiap tiap perbatasan negara. Membuat mereka menganggap Tuhan mereka yang paling pintar. Tapi Gus Dur yang seorang tokoh agama ini bijak menanggapi itu semua. Beliau tidak kelewat pintar, beliau hanya kelewat bijak. Jujur, saya kagum pada tokoh ini, beliau satu-satunya yang membukakan mata saya akan tidak perlunya debat antar agama.

"A man should look for what is, and not for what he thinks should be" Albert Einstein

Quote diatas membantu kita untuk menjadi ilmuwan yang objektif, bukan ilmuwan obsesif. Ilmuwan seringnya terlalu terobsesi dan bahkan termakan oleh imajinasinya sendiri dan Tuhan pun sulit menolongnya dari fantasi rekayasa dirinya yang menyesatkan dan berakhir dengan tembakan dikepala atau duduk di kursi roda dengan robot bantuan suara di leher. Bahkan mereka belum cukup menghabiskan 2000 tahun untuk mengetahui teori "telur atau ayam".

Manusia itu harus bijak memakan pengetahuan dan bijak menerjemahkan perintah absurd dari Tuhan. Manusia itu harus bijak memanusiakan manusia.Manusia harus tahu bahwa mereka adalah manusia.

Manusia harus bisa melayanai sesama dengan agama dan pengetahuan yang baik.

Kita harus pintar keduanya, dan kita harus bijak. Tuhan itu ada, dan dinosaurus itu juga pernah ada.

Mari Bijak bersama...
Ahahahaha....

Rabu, 18 Agustus 2010

" They've became maudlin and forget what hard work was for..."



Sinetron...
Membuat para ibu-ibu menahan kebelet pipisnya untuk bisa melihat ending ceritanya...
ada apakah dibalik itu semua?

Alur cerita datar, lusinan session, tabrakan mobil dan insomnia (eh.. salah, maksudnya amnesia), extreme angle (sampe jerawat artisnya keliahatan), sampai mereka lupa akan moral value dalam naskah. Mungkin ini terlalu terlambat untuk dibahas, tapi kata orang tua gw "gak ada kata terlambat untuk belajar nyetir, nanti kalo kamu beli mobil sendiri aja". Mungkin uneg-uneg gw ini bisa jadi masukan buat nusa dan bangsa kelak.

Hal pertama yang paling diperhatikan pasti, inti permasalahan dari cerita. Dari judul kalian pasti langsung tau kalo itu cuma cerita satu orang tokoh utama yang malah cenderung nyeritain kehidupan sehari-harinya sengsara dan akhirnya berujung kawin sama orang kaya, atau bahkan ternyata dia aslinya punya warisan 7 turunan ga abis-abis. Tidak ada point penting atau emphasisnya. Makan gaji buta juga penulis naskahnya. Mereka ga punya kosep apa-apa, atau malah bisa dibilang mereka tidak berbakat sama sekali.

Jika kalian sering ke Gramedia, bisa kalian liat banyak novel karya bangsa yang brilian dan bahkan sangat berpotensi untuk dibuatkan filmnya daripada program banci kaleng di TV. Bukti ini menunjukkan bahwa sebenarnya penulis cerita atau naskah di negara yang ga jelas ini sangatlah berbakat. Mereka muda, mereka sangat berbahaya, gw sering menyebutnya "Dangerous Youth". Kenapa mereka tidak diberikan peluang? menurut saya, sinetron di TV tua kalian itu sudah dimonopoli oleh keluarga India (biasanya kreditnya penuh dengan nama marga yang sama)  dan yang beberapa hanya takut kehilangan peluangnya di makan oleh anak muda yang jauh dibawah umurnya.

“If you tell a lie big enough and keep repeating it, people will eventually come to believe it. The lie can be maintained only for such time as the State can shield the people from the political, economic and/or military consequences of the lie. It thus becomes vitally important for the State to use all of its powers to repress dissent, for the truth is the mortal enemy of the lie, and thus by extension, the truth is the greatest enemy of the State.”- Joseph Goebbels

Berikut adalah quote dari seorang "Mario Teguh"nya hitler di masa perang ga penting ke 2. Seorang pencetus propaganda yang banyak dimplementasikan oleh banyak orang sekarang ini. Yang kita ambil dari kata-katanya adalah "sesuatu yang direpetisi terus menerus akan mendarah daging". Adakah hubungannya dengan sinema jelektronik di negara kita? Semakin sering disetel dan disiarkan dalam TV setiap harinya, maka masyarakat akan dihipnotis seperti yang dilakukan Romy Rafael, untuk selalu termotivasi dari apa yang telah mereka tonton.

Akibat dari "money talks" ini sangat berdampak pada masyarakat, yang akhirnya mereka hanya having fun, tanpa kerja keras, dan percaya hidup mereka sama seperti sinetron, suatu saat akan datang peluang bahwa orang kaya akan jatuh cinta dan membawanya kawin lari dengan pengalaman cinta yang luar biasa. Manja dan semakin tidak berpendidikan.

Semoga perfilman Indonesia bisa mengatasi permasalahan ini dengan baik...
Mari Mellow Bersama....
Ahahahaha...

Selasa, 17 Agustus 2010

"Semoga banyak orang tenar lahir di Indonesia"


65 Tahun lamanya Indonesia berdiri, dan segelintir orang-orang terkenal yang naik ke permukaan ketenaran. Mulai dari pemain bola, presiden dunia, idol luar negri, dan sampai 2 bocah youtube yang terkenal dengan lagu beracunnya. Indonesia memang penuh dengan orang berbakat, dan sampai sekarang kalian tidak pernah menyadarinya.

"Everyone will be famous for 15 minutes"- Andy Warhol

 Andy Warhol, seorang selebritis pop art dan juga fortune teller dengan quote nya barusan, meramal sekarang jamannya mencari perhatian banyak orang dengan kreatifitas dan hal yang "hualah, gak ke pikiran yah..". Sekarang banyak orang yang tenar dari Tuhan ke 2 manusia, yaitu internet (bukan indomie telor kornet). Yang biasanya orang berdoa "Ya Tuhan, semoga aku bisa jadi artis terkenal" , sekarang malah "aduh modem, jangan putus nyambung gini donk koneksinya".

Cenderung sekarang kita menilai orang itu tenar dari segala hal yang berbau entertain di dunia maya, mulai dari artis reproduksi manusia sampai pada artis dubbing lagu "centil" atau malah seperti cinta segitiga ala anak ababil(anak ABG labil) Krisdayanti dan Raul. Kita lihat secara hiburan, bukan sebagai atas apa yang telah dikontribusikannya pada manusia.

Tukang sampah, office boy, sampai tukang gali kubur yang seharusnya mendapatkan banyak nobel dan masuk guinness book malah tidak pernah kita pandang dengan mata terbelalak. Sebelum ngetrendnya film kiamat ala ramalan bangsa maya, tukang sampah sudah mulai melakukan aksi heroik mereka menyelamatkan mother nature, dan tukang gali kubur yang menjadi penjaga pintu maut ini pun banyak menyelamatkan nyawa orang banyak selamat sampai tujuan. Merekalah orang yang banyak kontribusi pada kita dan seharusnya layak masuk layar kaca TV kalian. Can you dig it?

Saya berharap banyak orang-orang yang tenar yang akan muncul di Indonesia, bukan sebagai artis yang cuma bisa menyayikan lagu ciptaan orang lain, tetapi sebagai passion yang banyak mengkontribusikan banyak hal positif pada sesama manusia...


MARI KITA TENAR BERSAMA....
hehehehe...