Rabu, 25 Agustus 2010

"Katanya lagi musim rampok ya?"


Anda pernah dirampok?
Anda pernah puasa?
Bagaimana jika anda puasa lalu dirampok?
Sayang sekali saya tidak pernah dua-duanya...

Kalo ditanya, "anda pernah dirampok?" pasti semua warga Indonesia menjawab dengan lantang "SERING SEKALI".

Sekitar 2 Minggu ini, saluran berita "kedepanan mengabarkan" seperti biasa menyiarkan berita hot lusinan kali tiap harinya, tentang maraknya kasus perampokan di Indonesia ini. Spontan saya bertanya dalam hati, "Kemana aja ni TV ONE? kayaknya dari dulu udah banyak koruptor yang belom ketangkep, apa bedanya rampok sama korup?"

Sepertinya otak-otak jahat sudah mensiasati akan melakukan aksinya pada bulan suci Ramadhan, dimana mayoritas warga Indonesia sedang berpuasa dan sedang sabar-sabarnya. Kewaspadaan jadi berkurang dan menjadi banyak celah untuk berbuat jahat.Ini juga sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya, pencurian dirumah ketika penghuni sedang shalat tarawih.

Tapi rampok itu lebih radikal dengan serangan mencurinya dan cenderung melukai. Beda daripada kasus ikan teri pencurian perabotan rumah tangga tahun-tahun sebelumnya. Seperti kasus di Sumatera Utara, ada satu kotban jiwa. Kenapa tahun ini tingkat emosi pencuri meningkat? ataukah ini hanya teror politik belaka?

Saya memiliki 2 pengalaman yang agak membukakan mata saya akan dunia profesi curi-mencuri.

Kunci motor saya hilang dan saya harus kembali menduplikatkan kunci cadangan saya, agar saya punya kunci cadangan lagi. Kalian tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan tukang kunci amatir ini? cukup 5 menit, bagaimana yang profesional? tersentak kagum bercampur takut, saya bertanya dalam hati, "abang ini dulunya pernah bobol rumah mentri lalu tobat menjadi tukang kunci kali ya?". Dan akhirnya saya pulang dengan penuh tanya.

Suatu ketika saya naik taxi dengan pacar dan teman saya menuju rumah. Selama di taxi itu terjadi pembicaraan yang agak tidak lazim antara supir dan penumpang. "Indonesia lagi banyak rampok ni pak..." kata supir taxi membuka pembicaraan. Lalu pembicaran saya sambung dengan informasi yang saya miliki dan pada akhir pembicaraan supir taxi itu menjelaskan bagaimana pencuri itu membuat peralatan mencurinya. Dengan detail dan fasihnya dia menceritakan prosesnya dan dalam pikiran saya, "Gila ni supir, dulu pernah jadi maling kayaknya! tinggal kesambet setan aja dia udah punya showroom motor curian!"

Setelah saya renungi, kesimpulan saya akan hal ini, ternyata kita semua ini adalah pencuri atau perampok.Kita memiliki bakat mencuri. Kita mempunyai bakat berbuat jahat. Kenapa berbuat jahat itu mudah? sedangkan berbuat baik itu susah?

Apakah Tuhan sengaja memberikan bakat jahat ini pada tiap manusia?

Atau setan yang mengendap-endap menyalurkan ilmu jahatnya kepada manusia?

Jawaban saya adalah, Tuhan ingin kita belajar bagaimana rasanya jika kita merugikan orang lain. Bagaimana kita melukai hati sesama. Sehingga akhirnya kita menyesal dan bertobat dan tidak akan melakukannya lagi.

Tuhan hanya memberi alarm supaya kita bisa kembali mencintai sesama dan kembali pada jalan-Nya

Mari mencuri bersama....
Ahahahaha....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar